Rabu, 04 Maret 2009

Zhang Da, Sebuah Kisah Teladan dari Negeri China

Di provinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati, membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat, maka mereka pun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan negara yang tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 pemerintah China, di provinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara nasional ke seluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik di antara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia kini berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luar biasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da dan apa yang dilakukannya, maka saya mau katakan bahwa ia luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk papanya dan juga dirinya sendiri. Ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah, di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

Zhang Da Merawat Papanya yang Sakit
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya. Ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya. Semua ia kerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.

Zhang Da Menyuntik Sendiri Papanya
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur 10 tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, saya pun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,

"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, "Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!" demikian Zhang dan bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu. Saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya? Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya, pasti semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apayang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Sumber: (Cicilia-China), diambil dari Kompas Online (Sabtu, 22 July 2006)

kisah inspiratif seorang anak 6 tahun

cerita yang sangat mengharukan. buat introspeksi diri dan semoga bisa membuat kita bisa mensyukiri setiap yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita.

Cerita kehidupan yang dijalani Tse Tse, seorang bocah berusia 6 tahun yang terpaksa memikul tanggung jawab rumah tangga yang tidak belum seharusnya menjadi tanggung jawab dia. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas sebagai tambahan pendapatan keluarga. Cerita Tse Tse ini banyak menyentuh hati teman di internet, hanya beberapa jam, sudah puluhan ribu orang yang mengkliknya.

Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk menyiapkan seember air, lantas dengan tangannya yang mungil ia memeras selembar handuk yang besar, karena handuk terlalu besar buat dia, Tse Tse membutuhkan 3 sampai 4 menit baru bisa mengeringkannya, tse tsekemudian dengan handuk itu dia menyeka wajah ayahnya dengan lap itu. Dia sangat teliti melapnya, sepertinya khawatir kurang bersih. Setelah selesai, Tse Tse kemudian berjingkat melap punggung ayahnya, di belakang, selesai semua, dengan puas dia tersenyum ke ayahnya.

Tse Tse tahun ini berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD, tinggal di jalan Baoan, desa Nantong, papanya Xiong Chun pada 5 tahun lalu tiba-tiba menderita otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh, untuk mengobati penyakitnya dia telah menghabiskan semua tabungannya. Sekarang, keluarga yang beranggotakan 3 orang ini hanya mengandalkan ibunya yang bekerja di pabrik, dengan penghasilan kecil itulah mereka bertahan hidup.

Di sekolah Houde, anak yang seumur dengannya dengan ceria bergandeng tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse Tse malah harus sekuat tenaga mendorong ayahnya pulang. Ketika mau menyeberang jalan, dia akan berhenti sejenak, menoleh kendaraan yang lalu lalang, setelah aman dia baru menyeberang. Setiap ketemu tempat yang tidak rata, Tse Tse harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda depan, menarik kursi roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil sampai terlihat kemerahan. Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar 1.500 meter, harus ditempuh selama 20 menit.
Satu keluarga 3 orang menempati rumah 8 m2

tse tseRumah Tse Tse adalah sebuah rumah dengan kamar kecil seukuran 8m2, hanya besi seng menutupi atap yang menghalangi cahaya masuk ke kamar, di atap tergantung sebuah lampu energi kecil. Dalam rumah penuh debu, yang paling mencolok adalah penghargaan Tse Tse yang tergantung di dinding. Terhadap sekeluarga yang pendapatan bulanannya hanya sekitar 1.000 RMB (Rp. 1,5 juta) bisa dikatakan, sebuah TV 21? sudah merupakan barang mewah.

Sebuah ranjang atas dan bawah sudah memenuhi seluruh kamar, di atasnya penuh dengan barang pecah belah, hanya tersisa sedikit ruang kecil. Xiong Chun berkata, itu adalah ranjang Tse Tse. Sebuah meja lipat tergantung di dinding, itu adalah meja belajar Tse Tse, juga adalah meja makan keluarga.

Di samping pintu yang luasnya tidak sampai 1 m2, ada “dapur” yang dibuatnya sendiri, di samping kompor masih tersisa sebatang kubis. “Makanan dan minyak di rumah semua diberikan oleh teman mamanya, satu hari tiga kali makan, Cuma makan malam yang agak lumayan, di rumah jarang makan daging, namun setiap minggu mereka akan mengeluarkan sedikit biaya untuk mengubah kehidupan anaknya, namun setiap kali makan, Tse Tse akan membiarkan saya makan dulu, baru dia makan.” Kata Xiong Chun.

Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia akan menyisakan sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk suaminya, setelah menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung jawab merawat suaminya semua di bebankan ke pundak Tse Tse.

Xiong Chun memberitahu wartawan, setiap pagi jam 6.30 begitu jam alarm berbunyi, Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat gigi, dia juga membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan memijat tangan dan kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah sore, dia akan memijat papanya lagi, malam setelah memandikan papanya, dia akan memijat papanya lagi, baru tidur.

“Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse kadang-kadang ikut mamanya memungut barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga. “Xiong Chun sangat sayang anaknya. Tetangga di sekeliling sangat terharu dan mengatakan: “Tse Tse sangat mengerti. Kita semua merasa bangga ada anak seperti ini.”
Boneka 5 Yuan yang paling disukainya

Mama membawa dia memungut botol air bekas untuk menambah penghasilan. Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil plastik bekas di tempat sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka, setiap hari akan main sebentar dengan mobil plastiknya itu. Yang Xianfui berkata, kemarin mama dan anak pergi memungut besi bekas, bisa dijual 20 Yuan.

Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya. Malam hari juga mengendongnya tidur. “Dia melihat boneka itu di toko, beberapa kali dia memintanya, 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya saya nekat membelikannya,” Kata Xiong Chun.

Begitu Tidak Boleh Sekolah, Langsung Menangis

Untuk mengirit biaya listrik,setiap hari begitu pulang sekolah Tse Tse akan memindahkan “Meja kecilnya” keluar, mengejar siang hari menyelesaikan PR-nya.

“Uang sekolahnya setahun sekitar 3.000 sampai 4.000, kami tidak sanggup. Karena tidak ada uang, tahun ini saya juga melepaskan berobat lagi,” kata Xiong Chun. Beberapa waktu yang lalu, dia berbicara dengan istrinya agar Tse Tse berhenti sekolah saja, Tse Tse begitu tahu langsung menangis.

Xiong Chun berteriak, “Hidup normal saja bermasalah, masih harus kasih dia sekolah, sungguh susah, bila sudah tidak mungkin, biar dia berhenti saja.” Tse Tse yang sedang bermain boneka, begitu mendengar kata papanya, langsung menangis. Xiong Chun menarik Tse Tse ke sisinya, membujuk: “Papa akan usahakan kamu sekolah, biar kamu bisa sekolah!” Setelah dibujuk beberapa kali, Tse Tse baru berhenti menangis, dengan tangan mungilnya dia menyeka air matanya.

“Terhadap Tse Tse, saya sungguh menyesal….,” sambil menangis tersedu, Xiong Chun sudah tidak dapat berkata lagi. Xiong Chun berkata: “Saya percaya pasti akan sembuh, Tse Tse adalah harapan saya.”

Sebuah kisah kehidupan yang bisa menjadi cermin bagi kita yang lebih beruntung dari seorang bocah bernama Tse Tse

disadur dari : http://klikiri.com/kehidupan/kisah-inspiratif-seorang-anak-6-tahun/ sumber asli dari :dajiyuan.com gambar dari sznews.com

Jumat, 27 Februari 2009

Di kwitang, Setiap Toko Buku Ditinggalkan Pembacanya

sekali waktu sebuah kabar dari surat elektronik tiba

tentang kau yang menulis teman-temanmu dari atap bahasa

dalam sebuah buku



siang ini, di Kwitang aku mencarimu

di antara rak-rak kayu yang reot

di sela-sela buku yang lusuh

di setiap bau arak murahan calo-calo

-where are you Pelo?



aku tidak menemukanmu,



“enggadtzi….enggadtzi”


di luar toko sepertinya kau memanggilku pelan

aku bersikeras meyakinkan diri bahwa itu adalah suara yang sama

ketika kali pertama

kau menawarkan ku secangkir kopi

di sebuah kantin taman budaya



kuedarkan pandanganku ke segala arah

tapi yang kulihat hanya lalulintas yang ruet dan bising

hanya parade kening yang di dalamnya sirine terus berdenging

-yes man, I like the way you dance and sing!



telepon genggamku berdering

sebuah pesan singkat kubuka

dering yang berbeda dengan suara tifa, manik hitam atau koteka

“kau telah menemukanku di setiap puisi-puisi cinta yang kau benci

dan grafiti yang kau cemburui”



sebuah pesan tanpa nama, hanya angka-angka

serupa toko buku yang ditinggalkan pembacanya





Pejaten, 2009 (White Crow)

Untitle



sore itu, untuk kesekian kalinya

ribuan mesin berdarah daging berkerumun teratur

di atas debu-debu jalan, menunggu hijau berabad lamanya



lampu merah adalah palang pintu yang siap memuntahkan

mesin-mesin buas liar berlarian mengejar Jakarta

yang berlari, terus ke depan



dari pinggir trotoar kudengar kecemasan-kecemasan

yang dipahat dari teriakan-teriakan cerobong asap

bisingnya memecahkan jam digital di tengah jalan

kemudian menggelepar karena kehilangan kata-kata



Jakarta sore hari jadi gemuruh aspal

yang mengantarkan setiap kekasih pergi meninggalkan dirinya



Rawa Mangun, 2009
(White Crow)

Senin, 23 Februari 2009

Rama, Jean, dan Perjuangan Hidup

Kecenderungan hanya menggerutu dan mengeluh bisa jadi merupakan
isyarat sebenarnya dari semangat yang kerdil dan kebodohan
seseorang."
– Lord Jeffrey, Scottish judge, 1773 - 1850

NAMANYA Eko Ramaditya Adikara. Ia seorang blogger, penulis,
jurnalis, dan juga game music composer. Pekerjaan yang nampaknya
biasa saja. Karena toh banyak orang yang melakukan hal yang sama.
Menjadi tidak biasa, karena Rama, begitu panggilan akrabnya,
menjalani semua tugasnya dalam keadaan buta. Rama merupakan seorang
tunanetra. Dalam blognya, ia menyebut dirinya sebagai the Indonesian
blind blogger. Rama mampu menulis artikel di atas papan ketik
komputer enam puluh kata per menit. Kemampuan yang setara dengan
kemampuan tukang ketik profesional. Lantas bagaimana caranya Rama
dapat membaca pesan atau teks yang ada di layar monitornya? Dengan
kemajuan teknologi yang semakin canggih, Rama dapat membaca teks di
layar monitor dengan menggunakan aplikasi pembaca layar bernama
JAWS. Dengan piranti lunak tersebut, Rama dapat mendengar suara yang
dikeluarkan. Piranti lunak tersebut mengubah teks menjadi suara atau
text to auto speech. Bila Rama ingin membaca suatu buku, Rama akan
memindai atau menscanning terlebih dahulu halaman demi halaman buku
tersebut, lalu diubah ke dalam bentuk teks. Rama memang dilahirkan
buta sejak lahir. Cacat yang dideritanya tak menghalanginya untuk
tetap melakukan aktifitas kesehariannya seperti layaknya orang
normal yang dapat melihat. Bahkan Rama terlecut untuk terus
berkreatifitas. Rama bahkan telah berhasil menerbitkan buku yang
ditulisnya sendiri.

NAMANYA Jean-Dominique Bauby. Pria asal Perancis, lebih dikenal
sebagai jurnalis, penulis, dan editor Majalah Elle, majalah fesyen
terkemuka terbitan Perancis. Maret 1997, Jean meninggal dunia dalam
usia 45 tahun. Tahun 1995, dalam usianya yang terbilang muda, 43
tahun, Jean terkena stroke. Suatu penyakit yang dikenal dengan nama
Locked-in Syndrome. Jean tak sadarkan diri selama 20 hari setelah
stroke menyerangnya. Ketika terbangun, Jean tak dapat menggerakkan
seluruh tubuhnya. Termasuk menelan ludah pun Jean tak mampu. Ia
hanya dapat menggerakkan satu bagian tubuhnya, yaitu mengedipkan
mata kirinya. Walau Jean mengalami lumpuh total, tapi ia masih dapat
berpikir dengan jernih. Sebelum meninggal, ia telah menyelesaikan
memoarnya yang berjudul 'Le scaphandre et le papillon' atau dalam
versi Inggrisnya, 'The Diving Bell and The Butterfly'. Bagaimana ia
dapat menulis sementara seluruh tubuhnya tak dapat bergerak? Dalam
menyusun bukunya tersebut, Jean berkomunikasi dengan perawatnya,
Henriette Durand. Ia akan memilih huruf dan tanda baca yang akan
dipilihnya dengan mengedipkan mata kirinya. Diperlukan sekitar 200
ribu kedipan mata kiri untuk menyelesaikan buku tersebut. Untuk
setiap huruf yang dipilih, dibutuhkan rata-rata sekitar 2
menit. 'The Diving Bell and The Butterfly' dalam edisi Bahasa
Perancis diluncurkan Maret 1997. Dan hanya dalam waktu satu minggu,
telah terjual lebih dari 150 ribu eksemplar. Sepuluh hari setelah
bukunya dipublikasikan, Jean menghembuskan nafas terakhirnya akibat
pneumonia.

Benang merah apa yang dapat ditarik dari dua kisah di atas? Rama dan
Jean memang memiliki keterbatasan. Tetapi tidak berarti bahwa dengan
keterbatasan yang ada, kehidupan lantas terhenti. Adanya masalah dan
juga keterbatasan, membuktikan bahwa kehidupan ada dan terus
berjalan. Paul Gordon Stoltz dalam bukunya `Adversity Quotient,
Turning Obstacles Into Opportunities' , mengatakan bahwa seseorang
manusia yang tangguh dapat dilihat dari daya tahannya ketika
mendapatkan masalah dan seberapa tangguh mereka menghadapi masalah
tersebut. Inilah yang disebut dengan adversity quotient.

Apa yang dilakukan oleh Rama dan Jean menunjukkan bahwa mereka tidak
tinggal diam atas segala keterbatasan yang dimiliki. Itulah yang
harus kita lakukan bila mendapati masalah. Hadapi. Dan cari solusi
yang terbaik. Bukan dengan mengeluh. Mengeluh dalam batasan-batasan
tertentu bisa jadi merupakan hal yang manusiawi. Tetapi apakah
mengeluh merupakan suatu solusi?

Kata orang bijak kualitas hidup seseorang juga akan terlihat
bagaimana ia mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, hadapi dan
selesaikan segala persoalan yang menghadang. Rama dan Jean dengan
keterbatasannya, mampu melakukan sesuatu yang berguna, bahkan
berprestasi. Nah pertanyaannya, bila mereka mampu, bukankah kita
juga, minimal, mampu melakukan hal yang sama? Bahkan mungkin lebih
dari mereka. Ya, why not. (011208)

Sumber: Rama, Jean, dan Perjuangan Hidup oleh Sonny Wibisono,
penulis, tinggal di Jakarta
DEMI MASA - Raihan


Demi masa...

Sesungguhnya manusia kerugian

Melainkan...

Yang beriman dan beramal saleh

Ah...

Demi masa...

Sesungguhnya manusia kerugian

Melainkan...

Nasihat kepada kebenaran dan kesabaran

Ah...

( korus 1 )

Gunakan kesempatan yang masih diberi

Moga kita takkan menyesal

Masa usia kita jangan disiakan

Kerna ia takkan kembali

( korus 2 )

Ingat lima perkara, sebelum lima perkara

Sihat sebelum sakit

Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin

Lapang sebelum sempit

Hidup sebelum mati

Demi masa...

Sesungguhnya manusia kerugian

Melainkan...

Yang beriman dan beramal saleh

Ah...

( ulang korus1, korus2 )

Minggu, 22 Februari 2009

AKU INGIN -SAPARDI JOKO DAMONO-


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada


Puisi ini pertama kali aku baca waktu aku masih sekolah. SMP atau SMA gitu. Dalem banget ga si?? Puisi ini populer banget. Sampe di kalangan remaja juga pada tahu. Aku juga apal beberapa puisi SAPARDI JOKO DAMONO (SJD). Salah satunya ya puisi yang berjudul "Aku Ingin " ini. Puisi yang dibuat pada 1989 dan dimuat dalam buku kumpulan puisi SJD dengan judul “Hujan Bulan Juni”.... Guru besar dan mantan Dekan Fakultas Sastra UI yang satu ini emang jagonya bikin puisi. ada sisi romantis di tulisan-tulisan pria yang lahir di Solo, 20 Maret 1940 .. . Sampe-sampe ada pasangan yang mau menikah minta izin untuk mencantumkan puisi ini di undangannya. Wah, bener-bener deh.

kalo menurutku cinta di puisi ini ga sekedar cinta antara laki perempuan tapi juga cinta secara universal. Cinta itu bisa juga diinterpretasikan antara anak kepada orang tuanya, atau antarsahabat, atau lebih luas lagi cinta kepada Yang Maha Penggenggam hidup.

Kiat Praktis Manajemen Waktu

Waktu merupakan salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada kita. Sebuah anugerah yang sangat luar biasa dan juga bisa menjadi berbahaya. Tergantung bagaimana kita memanfaatkannya, karena waktu ini tidak akan bisa kembali dan akan terus menghitung mundur. 1 hari 24 jam, 1 jam 60 menit, 1 menit 60 detik. Dan setiap hari akan terus begitu.

Allah memberikan kita setiap hari "modal" waktu kepada semua manusia di muka bumi ini adalah sama–24 jam. Namun, ada berapa orang yang bisa seperti :

  1. Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!!
  2. Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af
  3. Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)
  4. Anas bin Malik : Pelayan rasulullah sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.
  5. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebaganyak tiga lemari.
  6. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
  7. Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.

Masih banyak lagi contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain? Jawabannya adalah kecerdasan manajemen waktu.

Sebuah hal yang sangat sederhana, namun sangat sulit diterapkan. Maka dari itu, marilah kita memulai mengatur dan memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya. erikut ini ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatur waktu agar lebih baik

Hindari Menunda-nunda Pekerjaan
Banyak sekali dari kita yang biasanya menunda suatu pekerjaan yang penting dan menukarnya dengan sesuatu yang kurang penting. Cobalah untuk belajar mengurangi menunda-nunda pekerjaan ini. Kalau Anda bilang "masih ada hari esok", maka keesokannya pun akan berkata demikian dan tak akan pernah selesai.
TIPS : Buatlah catatan tugas-tugas bermanfaat yang harus dikerjakan. Majukan deadline dari yang semestinya, kalau Anda komitmen, maka Anda akan mengalami percepatan kemajuan

Kenali Aktivitas Harian
Rancanglah jadwal atau schedule harian tetap Anda, kemudian analisa di bagian mana Anda memiliki waktu sibuk dan waktu kosong. Banyak sekali orang-orang yang tidak mengetahui kebiasaan dan aktivitas hariannya, sehingga ketika disadari ternyata mereka memiliki waktu luang yang cukup banyak.
TIPS : Buatlah tabel-tabel jadwal harian Anda dari Senin-Minggu, beserta jam-jamnya. Kemudian Anda akan temukan bahwa ada beberapa waktu luang yang bisa Anda gunakan. Tambahkan aktivitas bermanfaat dalam jadwal kosong Anda tersebut, misalkan dengan menghafal Al-Quran, dengan membaca buku, atau lain sebagainya.

Mengerti Prioritas
Ini juga sangat penting. Bila Anda tidak mengetahui arti penting prioritas, maka Anda akan bingung apabila dihadapkan pada masalah secara bersamaan. Salah satu akibat tidak mengetahui prioritas adalah alokasi waktu yang kurang tepat pada beberapa aktivitas. Tetapkanlah prioritas dari agama, keluarga, kerabat, teman, seklolah, karier, dan lainnya sesuai dengan yang semestinya. Misalkan prioritas keluarga harus lebih tinggi dari prioritas kerabat jauh. Kemudian tinjau juga dari batasan akhir (deadline) aktivitas tersebut.
TIPS : Buatlah sebuah list daftar aktivitas harian Anda buat hari esok. Bagilah ke dalam beberapa jenis, seperti agama, keluarga, sekolah, dan lain-lain. Berikan huruf tebal (A, B, C) pada daftar itu. A untuk yang harus terlaksana, B untuk Boleh dilaksanakan, dan C Bila dilaksanakan maka Anda akan mendapat manfaat melebihi orang-orang pada umumnya. Predikat huruf ini bisa Anda ganti dan buat sendiri sesuai kebutuhan.

Gunakan Waktu Perjalanan
Banyak sekali yang meremehkan waktu-waktu luang di perjalanan. Misalnya ketika saya harus naik angkot ke sekolah yang menghabiskan waktu 45 menit. Akan sangat baik bila kita gunakan waktu tersebut untuk membaca yang bermanfaat, daripada hanya melamun dan melihat pemandangan yang tidak menghasilkan apa-apa.
TIPS : Kalau Anda orang yang sering ada dalam perjalanan, ada baiknya membawa buku-buku tipis seperti buku saku yang mengandung materi-materi pengetahuan penting. Atau bisa juga Anda membaca buku-buku yang Anda sukai sampai tiba di tujuan.

Berani Tegas
Berani tegas di sini adalah belajar untuk berkata tidak. Memang adakalanya kita harus bermanfaat untuk orang lain, tetapi ada juga saat kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Hindari melakukan percakapan telepon yang tidak penting, bergosip ria, mengobrol ngalor-ngidul yang tidak bermanfaat, dan menolak ajakann aktivitas yang kurang bermanfaat.

Semoga tips-tips di atas dapat bermanfaat untuk Anda semua dalam meningkatkan efisiensi waktu dan aktivitas Anda.

Salam sukses!!

Arry Rahmawan
Islamic Motivation Trainer and Founder of Inspirasi Blog

Tukang Kayu

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat.

Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya. Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.

Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu, " katanya, "hadiah dari kami."

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda. Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu.

Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

(adapted from "The Builder", Unknown, thanks to Cecilia Attal) "Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri".

Selasa, 17 Februari 2009



ARTI ANGKA 53

Bunda...
Kutorehkan bait-bait ini untukmu

hari ini ingin kuucapkan terima kasih yang tak terhingga
untuk setiap titik air mata
untuk setiap tetes darah
untuk setiap teguk air susu
dan untuk setiap lantunan doa dalam sujud-sujud panjangmu

satu angka lagi usiamu bertambah
semoga sehat selalu ada untukmu
tak redup api kebahagiaan di binar matamu
tak sia-sia setiap pengorbananmu untuk kami, anak-anakmu

Bunda...
tak terasa bertambah pula keriput di wajahmu
sekarang ada sedikit gelambir di lehermu
aku tahu pasti setiap pertambahan keriput di setiap inci kulitmu
setiap keriput itu berbicara
betapa dengan lengan kuatmu itu
kau rengkuh aku senantiasa

suatu kali aku melihatmu tersedu
dengan segera kau susut air mata itu dengan ujung bajumu
kau tersenyum dengan tergesa
menyembunyikan sesuatu di balik senyum itu

maafkan aku bunda
ketika tanganku tak bisa merengkuhmu
seperti kau merengkuhku saat aku terluka
saat kau yakinkan aku semua akan baik-baik saja

Tapi bunda...
ketika kau tersedu
aku ada di dekatmu
dekat sekali
tapi aku tak bisa merengkuhmu
dan mengatakan:"Bunda, semua akan baik-baik saja"
aku ikut terkulai ketika kau tak berdaya
aku tak bisa menjadi tongkat yang bisa
menjagamu agar kau tetap bisa berdiri sempurna

Namun bunda...
hatiku selalu terpaut padamu
di setiap hentak nafasku
kurasakan setiap kebahagiaan dan kepedihanmu
mungkin cintaku tak sebesar cinta yang kau berikan padaku
tapi bunda, aku ingin mencurahkan cintaku yang mungkin tak seberapa ini
dengan caraku
dengan sebisaku

Di angka 53 ini...
kuharap Tuhan selalu menjagamu
ketika penjagaanku tak sampai padamu
kuharap kau selalu berada di jalanNya
ketika semua orang mengajakmu ingkar padaNya
dan semoga kau selalu menjadi pelitaku
ketika semua cahaya tak mampu menerangi jiwaku
selalu...
selamanya...

Selamat hari lahir BUNDA...
aku selalu mencintaimu

Senin, 16 Februari 2009

NASIB.. NASIB..




Tadi pagi aku bete banget. Gimana ga bete, aku bangun jam 5.10 tu dah siang banget buat aku. Soalnya berangkat musti jam setengah 6 TET.. bangun langsung sholat, jam 05.20 trus mandi cuma lima sampe sepuluh menitan gitu.

Abis mandi aku dandan2 dikitlah. Sampe jam setengah 6 lewat lima. Aku ga sempet sarapan langsung nyamber tas, pake sepatu sambil jalan (emang bisa ya?) tanpa liat mana kanan mana kiri (syukurnya pas, ga ketuker).

Sampe di tikungan jalan, ujan gerimis. Aku belom buka payung. Setelah nyampe di ujung gang, ujan deres ga ketulungan. Waktu buka payung, bajuku dah setengah basah

Nyampe di Volvo,aku nyetop M16 arah pasar minggu. Waktu sampe di belokan deket masjid aku turun. ga berapa lama armada yang aku tunggu-tunggu dateng, M20.. mobil kesayanagnku yang tiap hari setia nganterian aku ke tempat kerja.

Baru mau naik M20, kuliat bangku belakang dah penuh sesak sama pedagang yang aku yakin mereka belum mandi dengan berbagai macam aroma sedap dari tubuhnya. Mereka jualan dari jam 1 pagi, logikanya mereka pulang dari pasar pasti belum mandi. Kecuali mandi keringat tentunya.

Pak sopir dengan tampang yang agak serem meminta aku duduk di depan. rambutnya gondrong, ada batang rokok nyelip di sudut bibirnya yang kehitaman. Dia mengenakan kaos hitam bergambar penyanyi Iwan Fals. Karena buru-buru, takut telat tanpa pikir panjang aku langsung naik. Padahal di tempat duduk dekat sopir dah ada penumpangnya, seorang bapak yang terlihat lesu dan mengantuk. Sama kaya orang bangun tidur yang belum cuci muka.

Parfumku entah kemana. Bertempur dengan aroma sayuran, ikan keranjangan, sampai aroma cumi yang minta ampun amisnya. Berdempetan juga dengan seorang bapak yang tentunya baru pulang dari pasar. Dia keliatan terkantuk-kantuk di sebelahku. Aku ga bisa berkutik lagi. Mau geser,geser ke mana. Mau pindah, pindah ke mana? Hanya ada dua pilihan. Tetep duduk manis di dekat bapak itu atau bilang kiri sama pak sopir, pura-pura dah nyampe tujuan. Trus nunggu M20 lain yang kosong melompong. tapi itu mustahil. jam segini waktunya para pedagang balik ke rumah. hampir semua M20 penuh sesak dengan dagangan. Konsekuensinya juga dua, TELAT dan GA TELAT..

Setelah aku pikirkan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, akhirnya aku putuskan untuk tetap diam.

Penderitaanku tidak berhenti sampe di situ. bapak sopir dengan enaknya merokok dan memutar lagu disco remix DANGDUT super kenceng... dadaku sampe mau meledak.. sesek banget rasanya. Tapi aku ga enak melihat orang-orang di belakang yang sepertinya tidak terganggu bahkan ada seorang bapak yang manggut-manggut saking menikmati musik bising itu.

Hah..kutahan-tahan. Sambil sebelah kuping kututup pake jari tangan. Pas lagi butuh aku ga bawa headset HP lagi.. kan lumayan biar saingan ama tu lagu yang ga jelas.

Sampe di depan tempat latihan futsal, tiba-tiba sang sopir itu membelokkan mobil ke kiri. Yah...batinku mengeluh

Aku tahu banget ni mobil pasti bakalan nganterin sayuran ke sebuah rumah yang ada di suatu tempat yang entah berantah.. Bau amis cumi basah menyeruak dari dalam mobil. M0bil terus bergerak dengan kecepatan sedang. Suara riuh dari para pedagang di belakangku seperti suara lebah yang sedang girang menemukan sumber nektar. Mereka kadang tertawa atau sekedar cekikikan. Seorang laki-laki gendut di pojok mikrolet duduk dengan kaki di atas jok. Dia terpingkal-pingkal sampai perutnya berguncang saat seorang ibu menceritakan tadi pagi salah menggunakan shampo. Dia bilang kalo suaminya salah memberinya sofel (lotion pengusir nyamuk) bukannya shampo untuk keramas.

Sampai di rumah yang dimaksud, sopir menurunkan barang dagangan yang ada di dalam dan di atas mobil. Lima menit kemudian mobil berputar menyusuri jalan yang berkelok-kelok, kemudian belok kanan, dan memasuki jalan utama. Kepalaku berdenyut menyadari kemacetan telah menunggu di depan mata. Benar saja. Di perempatan Brigif, mobil tak bergerak. lima, sepuluh ,lima belas, dua puluh menit kemudian mobil baru bisa membebaskan diri dari belenggu kemacetan itu.

Suasana agak lega ketika tiba-tiba tape recorder tiba-tiba mati. aku bersorak dalam hati saat sang sopir dengan kesalnya memukul2 tape itu. tapi hanya bunyi krosok-krosok saja yang keluar. kudengar dia mengumpat lirih. tepat jam 07.15 sampai juga aku di depan gerbang sekolahan tapi aku masih harus menanggung malu karena keterlambatan ini. Mestinya alasan macet sudah tidak berlaku di Jakarta yang memang dipastikan tiada hari tanpa macet...





Minggu, 15 Februari 2009


Aku sangat terkesan dengan untaian kalimat dalam novel buah karya seorang novelis Pakistan, Dr. Ikram Abidi, yang berjudul “Cinta Yang Terlambat”.
Novel ini menceritakan tentang seorang wanita shalihah yang terus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya, yang dari awal disebabkan karena sang suami tidak mencintainya. Mengharukan...


CINTA YANG TERLAMBAT


Cinta Itu Tak Terlihat
Kenapa kita menutup mata kita ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan ?
Itu karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat…


Ketika kita menemukan seseorang yangkeunikannyaSEJALAN dengan kita…
Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keindahan yang serupa yang dinamakan CINTA



Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan….
Tapi ingatlah…..
Melepaskan BUKAN akhir dari dunia
Melainkan awal kehidupan baru Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
Mereka yang telah mencari…..
Dan mereka yangtelah mencoba
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh Kehidupanmereka…..


CINTA yang AGUNG?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya…
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai yang lain
Dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turutberbahagia untukmu’


Apabila cinta tidak berhasil….
BEBASKAN dirimuBiarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI
Ingatlah….
Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya…
Tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu matibersamanya….
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalumenang,MELAINKAN mereka yang tetap tegar Ketika mereka jatuh
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan,
Kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadariBahwa penyesalan tidak seharusnya ada
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihankehidupan yang telah kau buat



TEMAN SEJATI…
Mengerti ketika kamu berkata ‘aku lupa….’
Menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’
Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’
Membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata ‘bolehkah saya masuk?’


MENCINTAI…..
Bukanlah bagaimana kamu melupakan,Melainkan bagaimana kamu memaafkan
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,melainkan bagaimana kamu mengerti
Bukanlah apa yang kamu lihat,melainkan apa yang kamu rasakan
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan,melainkan bagaimana kamu bertahan


Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati dibandingkan menangis tersedu-sedu
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara airmata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang….
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang…..
Tapi ketika cinta itu TULUS,meskipun kalah, kita tetap MENANG hanya karena kamu berbahagia……..dapat mencintai seseorang……LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri…..


Akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita,MELAINKAN karena kita menyadari bahwa Orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang Kala, teman yang menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari…

GONDOLA BERLAYAR DI VENESIA TIMUR


Senja seakan terlena dengan kemolekan Sungai Ciliwung. Lembayung cahaya mentari memantul di permukaan sunga menjadikannya berkilat-kilat. Deretan meja dan kursi yang ditata rapi dengan payung-payung lebar menghiasi bantarannya . Tak lupa dengan sajian-sajian di atas meja yang mengundang selera.

Ratusan perahu melintasi Ciliwung dan menyusup di bawah jembatan yang serasa melayang. Perahu-perahu itu berlayar melintasi liukan sungai dengan diiringi derai tawa penumpangnya. Salah satu jenis angkutan air itu adalah perahu Naga, perahu warna merah menyala yang memiliki panjang 12 meter.

Seorang lelaki muda dengan baju bergaris dan bertopi mengayuh perahu bertenda biru untuk menepi. Mereka seakan terburu-buru untuk segera menaikkan penumpang yang sudah mengantre di pinggir sungai.

Seperti itulah potret Ciliwung tiga puluh tahun mendatang. Sebuah sungai nan indah dengan aliran air yang jernih dan perahu-perahu menghiasinya serta berdiri kafe-kafe yang berjejer di bantarannya dengan berpayung pohon angsana yang rindang.


Permasalahannya sekarang adalah Ciliwung belum seperti impian banyak orang. Ciliwung masih lesu dengan air keruhnya, dengan pemukiman kumuh yang berserakan di bantarannya dan dengan sampah yang menutup aliran airnya. Keadaan ini tentunya membuat jengah semua orang dan memerlukan solusi yang tepat untuk menjadikan Ciliwung seperti gambaran di atas. Keseriusan semua pihaklah yang bisa mewujudkannya. Tidak hanya pemerintah dan masyarakat bahkan pihak swasta pun diharapkan bisa mendukung proyek ini. Sepertinya pemerintah daerah DKI Jakarta harus sedikit lebih keras berusaha untuk mengatasi permasalahan ini.

Sepertinya kita harus belajar dengan Negara lain yang sukses dalam hal menata wilayahnya. Tidak ada salahnya bila kita meniru mega proyek perumahan dan apartemen gratis seperti yang dilakukan oleh pemerintah RRC (Cina) saat memindahkan semua penduduk di 1,350 desa, 140 kota kecil dan 13 kotamadya karena di kota tersebut akan ditenggelamkan dalam mega proyek bendungan tersebesar sepanjang sejarah manusia. Proyek raksasa ini mencatat rekor tertinggi dalam penggusuran manusia atau sekitar 1,3 juta jiwa. Hal ini dilakukan karena penduduk Beijing telah membengkak mencapai angka 15 juta jiwa. Kebutuhan akan air bersih meningkat drastis. Untuk mengatasi hal itu pemerintah RRC membangun suatu Mega Proyek bendungan tersebut. Bendungan Dan Jiang Kou (Three Gorges Dam) dibangun dan mengalihkan aliran Utara – Selatan pada sungai Yangtze Kiang.

Bukan hal yang mustahil hal sama untuk ditiru dan diterapkan di Indonesia, bukan untuk memindahkan seluruh kota, namun hanya merelokasi perumahan-perumahan kumuh di bantaran sungai Ciliwung ke wilayah yang baru ke wilayah perumahan yang lebih layak sehingga bantaran Ciliwung tidak lagi menjadi daerah pemukiman liar tetapi dijadikan daerah wisata sungai dan daerah penghijauan.

Pemerintah mempunyai wewenang untuk menggusur warga yang tinggal di bantaran Ciliwung namun harus memberikan alternatif tempat tinggal. Mereka tinggal bantaran sungai secara illegal karena daerah tersebut tanah milik Negara yang seharusnya menjadi jalur hijau, tidak boleh digunakan untuk pemukiman. Pada tahun 2007 pemerintah mempunyai proyek 1000 blok rumah susun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya antara lain akan di bangun di Pulogebang, Pulogadung, Kali Malang, Kemayoran, Marunda, dan kawasan Jababeka. Proyek ini direncanakan selesai tahun 2011. Akan tetapi, proyek Rusunami tersebut bukan untuk diberikan kepada rakyat secara cuma-cuma.

Dengan proyek pemindahan pemukiman ini diharapkan sungai yang tadinya kotor bisa segera disulap menjadi sungai yang jernih bebas polusi, penaburan benih-benih ikan ke dalam sungai, dan juga memasukkan bakteri pemakan sampah ke dalam sungai untuk menjernihkan sungai (sebuah teknologi yang pernah dilakukan oleh Singapura untuk menjernihkan sungainya yang sempat terpolusi beberapa puluh tahun yang lalu). Setelah bantaran sungai bebas dari pemukiman kumuh dan air Ciliwung kembali bersih maka Ciliwung dapat di jadikan saerah wisata air yang sangat menarik. Hal ini mengingat penduduk kota Jakarta khusunya selalu mendambakan tempat wisata yang nyaman untuk alternative liburan. Bila proyek lingkungan semacam ini bisa dilakukan, DKI Jakarta akan memiliki asset pariwisata yang sangat menguntungkan dan akan mendatangkan pemasukan yang tidak sedikit.
Proyek ini bukanlah proyek yang kecil sehingga membutuhkan kerjasama antara berbagai elemen antara lain pemerintah, donatur baik dalam atau luar negri termasuk pihak swasta dan para pengusaha negri ini dan tentu saja masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran Ciliwung.

Kalau pun pemerintah tidak bisa memberikan pemukiman gratis, maka pemerintah hendaknya bisa menjual pemukiman dengan harga yang rendah sehingga tidak memberatkan mereka.


Upaya penciptaan Ciliwung indah ini tidak hanya dilakukan dengan proyek relokasi warga di pemukiman kumuh tetapi juga penyadaran bagi semua pihak yang memberi andil bagi kekumuhan Ciliwung. Misalnya pabrik-pabrik yang membuang limbah industrinya secara langsung ke Ciliwung tanpa proses pengolahan limbah terlebih dahulu. Selain itu juga pemerintah memberi imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang limbah rumah tangga di sungai Ciliwung. Apabila semua pihak mendukung proyek ini makan bukan tidak mungkin Ciliwung akan berubah layaknya Venezia di Italia yang sangat tersohor itu.

Sabtu, 14 Februari 2009

Fragmen enam halaman api



Fragmen enam halaman api

I/
enam halaman api megandung sendiri hujannya
setiap paragraph jadi mikrofon yang menggigil ditelinga
lorong-lorong bahasa adalah anak-anak kecil itu sendiri

II/
dua lelaki tua duduk disebuah panggung
berbicara tentang kegagalan dan kesuksesan
dua lelaki tua menggenggam enam halaman api
dari mulutnya anak-anak kecil berloncatan kesana sini
dua lelaki tua bersandar disebuah sofa
dikeduamatanya ada taman bermain yang selalu sepi

visual therapy, please!

III/
richi-richi kecil ingin merubah sorga
bernyanyi untuk perdamaian suatu Negara
larik-lariknya mengejek setiap kebekuan cinta
sebuah lagu yang datang bukan dari bahasa ibunya
lazuardi-lazuardi kecil ingin menggenggam sorga
perdamaian tidak terlalu penting baginya
sebab liburan hendak ke London adalah yang utama

rha rha rha respect please!

IV/
ditepi Jakarta, bejo kecil merawat ayam-ayam untuk dijualnya
dia tidak pernah diajarkan menggosok gigi
ia hanya tau kalau kotak amal itu diedarkannya didalam bus kota
sedikit uang akan didapatnya
bejo kecil adalah buruh bagi setiap pabrik garmen
menjahit dan mencukur adalah keahliannya
“nama gue bejo, kerjaan gw sekarang cleaning servis”


V/
bejo-bejo kecil tumbuh dibawah kaki-kaki beton Jakarta
jadi tanaman-tanaman perdu dilampu merah
tumbuh liar jadi ilalang terinjak sepatu orang-orang yang bergegas
diselimuti debu sejarah tak berbekas


VI/
enam halaman api jadi awan mendung yang berarakan dilangit jakarta
didalam dada hujannya menganyam duka
enam cangkir kopi dan sebuah partitur lagu blues
tak pernah cukup menghiburnya

cilandak, 2009




Amsal Kematian



bukankah kematian datang tidak terbelah?
sungguh aku ingin mati secara indah


seperti orangorang berwajah teduh itu
menghela nyawa





Solitude



dan ujung penaku pun membisu
selalu dan selalu tentang rumah singgah
yang semu itu


dan tidak sekalipun
tentang rumah keabadian Mu




Potret ciliwung



suddenly we are drowning


among thousands of garbage



sebuah


tempat


sampah


terpanjang


m


e


n


g


a


l


i


r


abadi


dalam


aorta


Jakarta


yang


berlari




cilandak, 2009 (white crow)