Sabtu, 14 Februari 2009

Fragmen enam halaman api



Fragmen enam halaman api

I/
enam halaman api megandung sendiri hujannya
setiap paragraph jadi mikrofon yang menggigil ditelinga
lorong-lorong bahasa adalah anak-anak kecil itu sendiri

II/
dua lelaki tua duduk disebuah panggung
berbicara tentang kegagalan dan kesuksesan
dua lelaki tua menggenggam enam halaman api
dari mulutnya anak-anak kecil berloncatan kesana sini
dua lelaki tua bersandar disebuah sofa
dikeduamatanya ada taman bermain yang selalu sepi

visual therapy, please!

III/
richi-richi kecil ingin merubah sorga
bernyanyi untuk perdamaian suatu Negara
larik-lariknya mengejek setiap kebekuan cinta
sebuah lagu yang datang bukan dari bahasa ibunya
lazuardi-lazuardi kecil ingin menggenggam sorga
perdamaian tidak terlalu penting baginya
sebab liburan hendak ke London adalah yang utama

rha rha rha respect please!

IV/
ditepi Jakarta, bejo kecil merawat ayam-ayam untuk dijualnya
dia tidak pernah diajarkan menggosok gigi
ia hanya tau kalau kotak amal itu diedarkannya didalam bus kota
sedikit uang akan didapatnya
bejo kecil adalah buruh bagi setiap pabrik garmen
menjahit dan mencukur adalah keahliannya
“nama gue bejo, kerjaan gw sekarang cleaning servis”


V/
bejo-bejo kecil tumbuh dibawah kaki-kaki beton Jakarta
jadi tanaman-tanaman perdu dilampu merah
tumbuh liar jadi ilalang terinjak sepatu orang-orang yang bergegas
diselimuti debu sejarah tak berbekas


VI/
enam halaman api jadi awan mendung yang berarakan dilangit jakarta
didalam dada hujannya menganyam duka
enam cangkir kopi dan sebuah partitur lagu blues
tak pernah cukup menghiburnya

cilandak, 2009




Amsal Kematian



bukankah kematian datang tidak terbelah?
sungguh aku ingin mati secara indah


seperti orangorang berwajah teduh itu
menghela nyawa





Solitude



dan ujung penaku pun membisu
selalu dan selalu tentang rumah singgah
yang semu itu


dan tidak sekalipun
tentang rumah keabadian Mu




Potret ciliwung



suddenly we are drowning


among thousands of garbage



sebuah


tempat


sampah


terpanjang


m


e


n


g


a


l


i


r


abadi


dalam


aorta


Jakarta


yang


berlari




cilandak, 2009 (white crow)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar